Saat kendaraan memasuki finish, kita sering melihat ada petugas yang mengibarkan bendera kotak-kotak berwarna hitam-putih. Mirip motif pada papan catur. Ada sumber yang menyatakan bahwa bendera itu sesungguhnya terinspirasi dari papan catur.
Ceritanya ada sebuah restoran di Amerika Serikat yang letaknya berada di dekat arena balap kuda. Para pelayan di sana biasanya akan mengibar-ngibarkan taplak berwarna hitam-putih kepada para pelanggannya jika makanan yang mereka pesan sudah matang.
Sumber lain menyatakan, di Perancis pada awal abad ke-19, di arena balapan sepeda juga ada bendera semacam itu. Alasannya, agar para pembalap dapat melihatnya ditengah debu atau kerumunan penonton.
Di buku "The Origin of the Checker Flag- A Search for Racing Holy Grail" (2006) yang ditulis oleh sejarawan bernama Fred Egloff tertera bahwa penggunaan bendera berpetak-petak itu dimulai dari tahun 1906 di Amerika Serikat.
Saat itu tengah berlangsung Thr Glidden Tours, sebuah balap mobil jarak jauh. Banyak peserta yang mengalami masalah seperti ban pecah, mogok, kecelakaan, dsb. Maka dibentuklah pos-pos pengecekan peserta. Pada pos yang kini dikenal dengan istilah checkpoint itu, bendera kotak-kotak dijadikan penanda.
Bukti penggunaan bendera semacam itu ada pula pada foto Vanderbilt Cup di New York pada 1904. Namun banyak sejarawan meragukan kebenarannya. Jadi, memang sangat simpang siur.
Walau berbeda latar belakang, namun tujuan pemakaian bendera kotak-kotak hitam putih tentulah satu: untuk mempermudah pembalap melihat garis finish.
Ceritanya ada sebuah restoran di Amerika Serikat yang letaknya berada di dekat arena balap kuda. Para pelayan di sana biasanya akan mengibar-ngibarkan taplak berwarna hitam-putih kepada para pelanggannya jika makanan yang mereka pesan sudah matang.
Sumber lain menyatakan, di Perancis pada awal abad ke-19, di arena balapan sepeda juga ada bendera semacam itu. Alasannya, agar para pembalap dapat melihatnya ditengah debu atau kerumunan penonton.
Di buku "The Origin of the Checker Flag- A Search for Racing Holy Grail" (2006) yang ditulis oleh sejarawan bernama Fred Egloff tertera bahwa penggunaan bendera berpetak-petak itu dimulai dari tahun 1906 di Amerika Serikat.
Saat itu tengah berlangsung Thr Glidden Tours, sebuah balap mobil jarak jauh. Banyak peserta yang mengalami masalah seperti ban pecah, mogok, kecelakaan, dsb. Maka dibentuklah pos-pos pengecekan peserta. Pada pos yang kini dikenal dengan istilah checkpoint itu, bendera kotak-kotak dijadikan penanda.
Bukti penggunaan bendera semacam itu ada pula pada foto Vanderbilt Cup di New York pada 1904. Namun banyak sejarawan meragukan kebenarannya. Jadi, memang sangat simpang siur.
Walau berbeda latar belakang, namun tujuan pemakaian bendera kotak-kotak hitam putih tentulah satu: untuk mempermudah pembalap melihat garis finish.