Banyak hal mungkin yang telah diajarkan oleh para guru atau pun oleh buku-buku pelajaran yang telah kita baca. Atau mungkin telah diajarkan oleh orang tua atau lingkungan kita. Tapi pernahkah anda melihat ke alam disekitar anda. Banyak hal yang bisa dipelajari di alam ini, kita juga bisa menemukan filosofi hidup dari kehidupan alam ini.
1. Padi
Pasti anda tak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, karena makanan pokok sebagian besar orang Indonesia merupakan nasi, yang berasal dari tanaman padi. Padi saat masih muda berwarna hijau dan berbentuk seperti rumput. Ia akan terus tumbuh ke atas dan kemudian akan berbunga ketika telah dewasa. Bunga yang telah dibuahi lama kelamaan akan tambah merunduk karena menahan berat bulir-bulir padi yang berisi beras. Hal yang bisa kita ambil dari padi adalah jika kita semakin banyak ilmu (layaknya beras pada padi) maka kita seharusnya juga akan lebih bisa menghargai dan menghormati orang lain, terutama yang telah mengajari kita ilmu-ilmu tersebut.
2. Bambu
Bambu, katanya, adalah tanaman yang unik. Waktu ditanam, kurang lebih empat tahun pertama, bambu belum menampakkan pertumbuhannya yang penting. Tapi, pada saat itulah, akar-akar bambu tumbuh subur. Pada tahun kelima, setelah pertumbuhan akarnya selesai, barulah batang bambu akan muncul. Tumbuh, menjulang ke atas langit. Itulah salah satu yang dapat kita pelajari. Belajarlah dari pohon bambu ini. Kalau kamu mau menjadi orang hebat dan besar, kita harus membangun pondasinya lebih dulu.
Pelajaran kedua dari bambu adalah soal karakter dan cara hidupnya. Bambu adalah satu-satunya tanaman di Asia Pasifik yang fungsinya sangat banyak. Ia pun bisa hidup di alam dengan ragam cuaca, dari tropis ke subtropis. Dari klasifikasinya, bambu tergolong dalam tanaman rumput. Tapi, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya terentang dari 30 cm sampai 30 meter. Ia sebuah tanaman rumput yang unik. Nah, inilah pelajarannya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya. Kegunaan dan caranya bambu mengekspresikan dirinya menjadikan bambu sebagai rumput yang berbeda. Dalam kehidupan pun, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu. Tetapi, bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.
Filosofi bambu lainnya adalah soal kegigihan dan keinginan untuk hidup dalam situasi sulit sekalipun. Saat Hiroshima dan Nagasaki dihujani bom atom, hampir seluruh kehidupan di wilayah itu hancur, semua bangunan rata dengan tanah. Tapi, tidak lama, ada jenis mahkluk hidup yang kembali menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tak lain adalah bambu. Hal ini mengajari kita untuk tidak terkungkung oleh masa lalu, kegagalan, tetapi segera bangkit untuk berusaha maju. Tidak berlama-lama mengutuki kegelapan, tetapi segera bangkit untuk menyalakan pelita.
Terakhir, bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Jarang, kita menyaksikan bambu roboh. Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Selain karena akarnya yang kuat, juga batangnya yang bergoyang bersama angin. Akibatnya, dalam cuaca dan angin kencang, pohon bambu bergoyang dan mengeluarkan desis suara, mengikuti irama angin. Tapi, tidak pernah tumbang. Sementara itu, pohon-pohon lain dengan batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin. Inilah yang saya sebut dengan fleksibilitas. Pelajarannya? Kita perlu fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Dengan begitu, kita tetap akan hidup dan berjaya.
3. Jeruk
Tak ada satupun jeruk di dunia ini yang sama persis. Ada yang kecil, ada besar. Ada segar, ada busuk. Ada oranye dan ada pula yang kuning. Ada yang manis serta pasti ada pula yang asam. Begitu besarnya kuasa Tuhan dalam penciptaan hingga tak ada dua jeruk yang benar-benar sama persis.Begitulah pelajaran berharga yang bisa kita dapat dari jeruk. Artinya, dunia ini diciptakan beragam. Ada yang kaya, ada yang jahat, ada yang pintar, ada yang sempurna, ada yang hitam, dan sebagainya.Tuhan telah mendesain segala hal di alam semesta ini sedemikian rupa agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk manusia.
4. Kelapa
Kita semua pasti tahu pohon kelapa. Pohon yang dikenal memiliki manfaat hampir disemua bagian tubuhnya, tumbuhan yang cikalnya juga menjadi lambang dari gerakan pramuka ini telah lama dimanfaat kan oleh manusia. misalnya:
1. Padi
Pasti anda tak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, karena makanan pokok sebagian besar orang Indonesia merupakan nasi, yang berasal dari tanaman padi. Padi saat masih muda berwarna hijau dan berbentuk seperti rumput. Ia akan terus tumbuh ke atas dan kemudian akan berbunga ketika telah dewasa. Bunga yang telah dibuahi lama kelamaan akan tambah merunduk karena menahan berat bulir-bulir padi yang berisi beras. Hal yang bisa kita ambil dari padi adalah jika kita semakin banyak ilmu (layaknya beras pada padi) maka kita seharusnya juga akan lebih bisa menghargai dan menghormati orang lain, terutama yang telah mengajari kita ilmu-ilmu tersebut.
2. Bambu
Bambu, katanya, adalah tanaman yang unik. Waktu ditanam, kurang lebih empat tahun pertama, bambu belum menampakkan pertumbuhannya yang penting. Tapi, pada saat itulah, akar-akar bambu tumbuh subur. Pada tahun kelima, setelah pertumbuhan akarnya selesai, barulah batang bambu akan muncul. Tumbuh, menjulang ke atas langit. Itulah salah satu yang dapat kita pelajari. Belajarlah dari pohon bambu ini. Kalau kamu mau menjadi orang hebat dan besar, kita harus membangun pondasinya lebih dulu.
Pelajaran kedua dari bambu adalah soal karakter dan cara hidupnya. Bambu adalah satu-satunya tanaman di Asia Pasifik yang fungsinya sangat banyak. Ia pun bisa hidup di alam dengan ragam cuaca, dari tropis ke subtropis. Dari klasifikasinya, bambu tergolong dalam tanaman rumput. Tapi, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya terentang dari 30 cm sampai 30 meter. Ia sebuah tanaman rumput yang unik. Nah, inilah pelajarannya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya. Kegunaan dan caranya bambu mengekspresikan dirinya menjadikan bambu sebagai rumput yang berbeda. Dalam kehidupan pun, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu. Tetapi, bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.
Filosofi bambu lainnya adalah soal kegigihan dan keinginan untuk hidup dalam situasi sulit sekalipun. Saat Hiroshima dan Nagasaki dihujani bom atom, hampir seluruh kehidupan di wilayah itu hancur, semua bangunan rata dengan tanah. Tapi, tidak lama, ada jenis mahkluk hidup yang kembali menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tak lain adalah bambu. Hal ini mengajari kita untuk tidak terkungkung oleh masa lalu, kegagalan, tetapi segera bangkit untuk berusaha maju. Tidak berlama-lama mengutuki kegelapan, tetapi segera bangkit untuk menyalakan pelita.
Terakhir, bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Jarang, kita menyaksikan bambu roboh. Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Selain karena akarnya yang kuat, juga batangnya yang bergoyang bersama angin. Akibatnya, dalam cuaca dan angin kencang, pohon bambu bergoyang dan mengeluarkan desis suara, mengikuti irama angin. Tapi, tidak pernah tumbang. Sementara itu, pohon-pohon lain dengan batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin. Inilah yang saya sebut dengan fleksibilitas. Pelajarannya? Kita perlu fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Dengan begitu, kita tetap akan hidup dan berjaya.
3. Jeruk
Tak ada satupun jeruk di dunia ini yang sama persis. Ada yang kecil, ada besar. Ada segar, ada busuk. Ada oranye dan ada pula yang kuning. Ada yang manis serta pasti ada pula yang asam. Begitu besarnya kuasa Tuhan dalam penciptaan hingga tak ada dua jeruk yang benar-benar sama persis.Begitulah pelajaran berharga yang bisa kita dapat dari jeruk. Artinya, dunia ini diciptakan beragam. Ada yang kaya, ada yang jahat, ada yang pintar, ada yang sempurna, ada yang hitam, dan sebagainya.Tuhan telah mendesain segala hal di alam semesta ini sedemikian rupa agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk manusia.
4. Kelapa
Kita semua pasti tahu pohon kelapa. Pohon yang dikenal memiliki manfaat hampir disemua bagian tubuhnya, tumbuhan yang cikalnya juga menjadi lambang dari gerakan pramuka ini telah lama dimanfaat kan oleh manusia. misalnya:
- Daunnya bisa digunakan sebagai pembungkus makanan seperti ketupat
- Tulang daunnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sapu lidi
- Bungganya dapat digunakan sebagai pewarna (merah) alami
- Buahnya dapat untuk memesak ataupun bisa untuk dijadikan minuman
- Batangnya dapat digunakan sebagai material bangunan
- Dll
Pelajaran yang dapat kita ambil dari pohon kelapa ini adalah sebagai manusia kita hendaknya dapat menggunakan kelebihan kita masing-masing untuk membantu/bermanfaat bagi orang lain, dan juga dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan dimanapun kita berada.
5. Lumut
Lumut, dikenal sebagai tumbuhan perintis karena kemampuannya untuk hidup ditempat yang belum dapat ditinggali oleh tumbuhan lain. Tumbuhan lain biasanya baru bisa meninggali suatu tempat yang sebelumnya tidak ada tumbuhannya setelah lumut berada ditempat tersebut.
Begitu juga dengan kita yang dianugerahi akal pikiran, dan seharusnya digunakan untuk memikirkan dan menemukan inovasi-inovasi baru.